Sabtu, 24 Juli 2010

Jatim Bersiap Hadapi Gempa Besar

VIVAnews - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tengah merapatkan barisan, saat mengetahui adanya bahaya gempa yang akan terjadi seperti yang dilansir Peta Bahaya Gempa Indonesia 2010.

"Kami langsung merapatkan barisan dan mensosialisasikan ke wilayah Jawa Timur, saat menerima informasi dari peta terbaru bahaya gempa di Indonesia, terutama di Jakarta dan Surabaya," kata Kepala BNPB Syamsul Maarif kepada VIVAnews, Jumat 23 Juli 2010.

Karena itu, Syamsul Maarif meminta kepada setiap kepala daerah di Jawa Timur untuk segera membentuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di daerahnya masing-masing.


"Saya akan berikan bantuan, kepada kepala daerah setempat untuk segera membentuk itu (BPBD)," ujar Syamsul Maarif.

Selain juga, sambung Syamsul, diinstruksikan setiap kepala daerah setempat untuk segera membuat peta rawan bencana. Mengingat, yang memahami karekteristik wilayah adalah mereka yang ada di daerah tersebut. Sosialisasi itu juga minta diteruskan hingga ke kecamatan dan kelurahan.

Tujuannya, agar sejak dini bisa mengetahui kapan bahaya datang dan apa yang harus dilakukan dalam keadaan darurat. Serta, merekrut personel dan memberikan pelatihan agar siap dan bisa melakukan tindakan evakuasi atau pertolongan.

"Termasuk menentukan jalur evakuasi dan menyiapkan lokasi pengungsian yang aman. Dalam hal ini BNPB mengajak semua elemen di daerah ikut mendukung program BPBD di daerahnya," tuturnya.

Sebelumnya, Para ahli ITB meluncurkan peta baru gempa di Indonesia. Jakarta kian rawan digoyang gempa, dan sejumlah wilayah lainnya di Indonesia termasuk di Jawa dan Sumatera.

Meski demikian, Tim Nasional yang disebut Tim Sembilan ini menganggap masih ada kekurangan dalam peta ini. Antara lain, masih sedikitnya sesar aktif yang bisa diidentifikasi laju gesernya (secara geologis dan geodetis) serta perioda ulang gempa dan maksimum magnitudenya.

Selain itu, kemungkinan adanya sesar aktif yang berlokasi dekat dengan Jakarta atau Surabaya, masih belum bisa diidentifikasi dengan baik. Namun, dibandingkan peta gempa terakhir yang disusun tahun 2002, peta gempa teranyar ini jauh lebih kaya informasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar